Assalamualaikum...
kali ini saya mau sharing tetang asma Allah yang susah sekali saya maknai sebelumnya.. Ya Hannan.. Ya Mannan...
YA HANNAN YA MANNAN (Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah); Kisah Rintihan Penghuni Neraka yang Menggetarkan Jiwa
Dalam sebuah hadist Qudsy Allah berfirman: ” Keluarkanlah dari neraka semua orang yang didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah ” (Shohih, Bukhory dan Muslim)
Maka
malaikat Malik si penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah
itu dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup- sayup nun jauh
disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah
Yang Agung:
” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM”
(Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemulya-an)
… demikian berulang- ulang dengan suara
pilu, penuh nestapa dan sangat menggetarkan jiwa. Maka malaikat Malik
pun mencari sumber suara dari seluruh penjuru neraka yang teramat sangat
luas itu dengan amat teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka,
gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah
berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… sepuluh tahun.. seratus
tahun…bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia
temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka
dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus
bergema :
” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM .
Maka malaikat Malik melapor kepada
Allah: ” Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun, namun tak kunjung
ketemu juga, namun suara gema tauhid itu masih menggema di neraka “
Allah berfirman: Kalau begitu, kau harus
cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang ber- iman
padaku tinggal selamanya dalam neraka!”
Maka malaikat Malik pun segerakembali
menyisir neraka denganteliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka,
gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah
pula berlalu satu hari… dua hari…. Satu tahun…sepuluh.. seratus
tahun…bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia
temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka
dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus
bergema :
” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM .
Malaikat Malik pun melapor kembali
kepada Allah: : ” Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun lagi,
berarti sudah dua ribu tahun lamanya aku mencari, namun tak kunjung
ketemu juga, namun suara dzikir itu masih menggema di neraka”.
Allah Berfirman “Kalau begitu, kau harus
terus cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang
ber-iman padaku tinggal selamanya dalam neraka!
” Maka malaikat Malik pun segera kembali
menyisir neraka dengan lebih teliti. Disisirnya lembah demi lembah
neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal
lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. Satu tahun… seratus
tahun…bahkan seribu tahun lamanya, padahal satu tahun akherat itu setara
dengan 50.000 tahun didunia!!! Tapi sumber suara itu tetap saja tidak
bisa ia temukan, saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk
neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu
terus bergema :
” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM .
Maka untuk ketiga kalinya malaikat Malik
melapor setelah dua ribu tahun dia mencari. Allahpun berfirman: “Kau
harus terus berusaha cari sampai ketemu, karena orang yang memiliki iman
walau sebiji sawi tak boleh ia tinggal selamanya dalam neraka!!!”.
Malaikat Malik pun patuh melaksanakan perintah Rob nya tanpa reserve dan
tanpa banyak alasan, karena para malaikat tidak akan pernah mendurhakai
Robb nya dan selalu akan mematuhi segala perintah Nya. Disisirnya
lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang
dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu
tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, berarti sudah 3000
tahun x 50.000 tahun = 150.juta tahun dunia- orang itu tersiksa di
neraka, duhai….betapa sengsaranya dia…. Tapi sumber suara itu tetap saja
tidak bisa ia temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya
penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara
itu terus bergema:” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM .
Maka malaikat Malik pun akhirnya
memutuskan untuk melapor kembali kepada Rob nya, Maka Allah berfirman:
”Baiklah, kalau begitu akan AKU jelaskan kepadamu karena Aku Maha Tahu.
Carilah manusia ber- iman itu disini dan disini… di gunung ini dan
dilembah ini… dibukit ini dan dijurang ini… di gedung tahanan nomor
sekian dan kamar tahanan nomor sekian….”
Maka malaikat Malik segera mengerjakan
perintah sesuai petunjuk Rob nya, dan ia temukan se- onggok arang hitam
legam tak berbentuk yang terbelenggu disebuah tiang dengan dikelilingi
ular, kelabang, kalajengking, dan sarana penyiksaan yang lain.
Yang membuat takjub malaikat Malik,
mulut orang tersebut utuh tak terbakar api neraka dan lidahnya selalu
bergetar: ” YA HANNAN YA MANNAN YA DZALJALALI WAL IKROM . Tatkala
malaikat Malik mendekat, berteriaklah mulut yang berdzikir itu dengan
amat sangat ketakutan:” Siksaan apalagi yang akan kau bawa untukku wahai
malaikat Malik!!! Aku sudah tidak tahan lagi, tidak sanggup lagi aku
menerima adzab yang demikian pedih karena dosa- dosaku tatkala aku hidup
dahulu didunia ini…….
” Malaikat Malik menjawab: ” Aku datang
bukan untuk menambahkan siksa, namun untuk memenuhi perintah Tuhanku
membebaskanmu dari siksaan ini karena lisanmu terus bergetar berdzikir
menandakan masih adanya iman dalam dadamu…”.
Malaikat Malik pun membawa orang
tersebut ke Nahrul Haya (atau Nahrul hayat/ si perowi ragu). Orang itu
pun dimandikan dalam “Sungai Kehidupan” itu. Seketika segala
penderitaannya hilang dan seluruh badan jasmaninya kembali utuh bahkan
lebih bagus dan cantik disbanding aslinya.
Orang itu pun kemudian datang merangkak
menghadap Allah. Allah pun berfirman: ” Wahai hambaku, carilah tempatmu
di sorga, karena sorga disediakan bagi siapapun yang memiliki iman!”
Maka orang itupun masuk kesorga dan mencari tempatnya disana, tapi ia
tak mampu menemukannnya. Yang ia lihat sorga sudah penuh terisi dengan
penghuninya. Maka iapun kembali menghadap Allah dan berkata:”Ya Rob,
sorga telah penuh”. Allah menjawab: ”Ada bagian kamu disana, carilah
olehmu!”
Demikian bolak balik sampai tiga kali
dan tetap orang tersebut melihat bahwa sorga telah penuh, maka iapun
untuk ketiga kalinya menghadap Allah seraya mengatakan bahwa sorga telah
penuh. Maka Allah kemudian berfirman: ” Baiklah kalau begitu, sekarang
pikirkan olehmu, seandainya kamu memperoleh sorga, apa yang kamu
pikirkan dan apa yang ada dalam angan- anganmu! Maka orang itu segera
mematuhi perintah Rob nya dan segera berangan- angan, kepingin ini dan
ingin itu, membayangkan ini dan membayangkan itu, ingin memiliki ini dan
ingin memiliki itu…
Kemudian Allah berfirman: ”Sudahkah
engkau berangan-angan?”. “Sudah, ya Rob”. Allahpun berfirman:”Untuk kamu
dua kali lipat yang kau angan- angankan”. Itulah makna : “A’dadtu li
ibaadii maa laa ainun ro’at walaa udzunun sami’at wala khothoro ‘ala
qolbin basyar = Aku telah sediakan untuk hamba-hambaku besok disorga,
apa yang mata belum pernah lihat, yang telinga belum pernah mendengar
dan belum terpikir oleh angan- angan seorang manusia”
_________
Tatkala membacakan hadist ini dalam pengajian, Imam Hasan Al-Bashry menutup kajiannya dengan memanjatkan do’a: ”Semoga orang yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah saya. Amiin…….”
Semua hadirin terkejut atas pernyatan beliau. Tatkala hal ini ditanyakan oleh jama’ah pengajiannya, beliau menjawab:
“Ya, karena orang itu SUDAH PASTI masuk sorga walau disiksa terlebih dulu, sedang saya…
belum tentu….”,
maka menangislah seluruh jama’ah pengajian mendengar hal itu.
(masyaAllah)
wallahua’lam bissawab
Sumber: Mauludin Achmad Zakaria